kelllluaaarrrrrrrr” “Akkkuuuuuu
juggggaaaa” ?.. sesaat
kurasakan
dinding2 memeknya berdenyut-
denyut keras sekali tapi
berirama, dan pada
saat itu pula aku semburkan isi
pelirnya. Serasa diperas-peras
sampai
pol-polan nggak tersisa
sedikitpun di dalam tandonnya.
Sementara
semprotan maniku sudah
selesai, kontolku masih
merasakan
denyutan-denyutan memeknya.
Hebat benar Mamihku ini.
Sudah keluar juga
masih mendenyut atau mungkin
keluarnya panjang karena
bersamaan dengan
itu lalu kurasakan semburan
hangat ke kepala kontolku yang
masih
tertanam dalam sekali di gua
birahinya.
“ uuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh
eeehhhhh, uuuuhhhhh” hanya
itu suara yang keluar dari
mulutnya. Matanya
memejam, tapi kedua
tangannya masih
mencengkeram pantatku
seolah-olah
aku nggak boleh
mengangkatnya. Lalu kami
berduapun terdiam sejenak.
Diciuminya mukaku, dijilati pipi
dan telingaku, turun ke dagu,
leher
dan putting susuku kiri kanan.
Ooooohh nikmatnya. Baru kali
ini aku merasa
bener-bener puas kontolku.
Sebuah pengalaman baru.
Ternyata makin tua,
perempuan bukan makin tak
enak seperti yang selama ini
terpatri di
benakku dan mungkin juga
benak setiap lelaki, sehingga
khayalannya
hanya ingin mencari dan ngewe
sama perempuan2 muda dan
anak-anak ABG.
Terbukti kini bahwa
pengalaman adalah segala-
galanya. Meski mungkin
memek sudah kendor, longgar
tapi teknik makin canggih, jadi
rasanya
lebih gurih.
Kuciumi pula wajahnya,
bibirnya, dagunya, lehernya dan
akhirnya putting
susunya. “Miiiihhh, gimana sih
rasanya dijepit pakai susu”
“Besok
datang lagi yaa, ntar Mamih
jepit rudalmu. Pantesan si Ita
(istriku)
lengket banget sama kamu,
rupanya kontolmu istimewa.
Bagi-bagi terus
sama Mamih ya biar Mamih
panjang umur, makin sayang
sama kamu, sama
anakmu. Nanti Mamih sediain
jamu biar kamu tetep seger,
tambah kuat.
Malem buat Ita, pagi buat
Mamiih yaah ” Tingkahnya
macam ABG lagi
pacaran saja, menggeleyot
menuntunku ke kamar mandi.
Akupun dimandiin.
“Miiih, nanti si Ita dikasih
resepnya, biar kelak tuanya
kayak Mamih,
jadi awet muda terus. Tapi akan
aku awasi habis-habisan,
jangan-jangan
mantuku yang ngrasain”
“Hussh, nggak boleh, cukup
Mamih saja”
Sampai saat ini hubungan ini
terus berlanjut, dan kehidupan
rumah tanggaku semakin
bahagia.