Aku ga tahan juga. Kujambaki rambut si
Mamih sambil melenguh,
“ Miiiih,
akkkkuuu mmmmaaaauuuu
kelllllluaarrrrr ”. “Keluarin
ajahhhh, biar ku
telllleeenn.” Hiiiii, apa nggak jijik
mmmmmiiiiihhh” “Nggggaaaaa,
buat awet mudaaaaa,
pittttttaaaaammmmiiinnn.
Sambil melenguh keras
kusemburkan air mani yang
sudah mendesak-desak dari
tadi, beberapa kali
semburan. Lima-enam kali
semprotan maniku semua
nyembur di dalam mulut
Mamih, tak setetespun keluar.
Kudengar suara menelan,
“ Glleeecck
glllekk”. Lalu terus dijilati kepala
kontolku sampai bersih dan
mengkilat lagi. Gellii banget,
kalau habis keluar dipegang
apalagi
dijilati. “Eeeeeeuuuuuhhhhh”
Akupun menggelosor
kecapaian. Plong banget
rasanya dada ini setelah hampir
setengah jam dipacu. Lama juga
permainannya. Kupikir usai
sudah permainan, eeeh nggak
tahunya dia
nggak juga nglepasin kontolku.
Terus saja dijilati, diloco,
dikocok-kocok, sambil dia
membalikkan tubuhnya.
Diarahkannya pantatnya
ke arahku, dia masih di atasku
jadi sekarang wajahku tepat di
bawah
memeknya. Seumur-umur pula
aku belum pernah menjilat
memek, tapi entah
kenapa saat itu dengan serta
merta kupegang pantatnya yang
ternyata
masih padat, kuturunkan sedikit
sehingga memeknya dapat
kuraih dengan
mulut dan lidahku. Kujilati bibir
memeknya, kucucrup itilnya
yang cukup
besar yang sembunyi dibalik
selaput tertutup jembut yang
tak begitu
tebal. Kumakan memeknya
sebisaku, kupraktekkan hasil
dari nonton BF
selama ini. Dan ternyata,
kurasakan memeknya
membanjir meleleh ke ujung
hidungku. Baunya asem-asem
sedep. Ini barangkali yang kata
temen-temen,
bau comberan rasa duren.
Aneh juga seih, kenapa bau
yang mestinya nggak
sedep ini kok tercium sedep
juga, bahkan kini aku semakin
geram
mencucrupi memeknya.
Kutusuk-tusukkan lidahku ke
lubang memeknya yang
makin berlendir. Aku sudah tak
mikirin lagi kontolku lagi diapain
karena saking asiknya bermain
dengan memeknya yang makin
lama makin
mengasyikkan. Tiba-tiba,
kurasakan asin memuncrat ke
lidahku dan
kudengar dia mengerang seperti
kesakitan: “Riiiiiiiisssss,
akkkkkkuuuuuuu???.” Dan
hhheeeeggg memek dan
pantatnya yang besar
menjatuhi mukaku, menutupi
seluruh wajahku membuatku
nggak bisa
bernafas. Ku dorong ke
samping, lantas dia menggeser
badannya dan
berbalik, lalu menciumiku
sertubi-tubi. “Riiissss,
eennnakkkk sekalli,
udah lama Mamih nggak
ngerasain yang begini. ” Iya
Mihh, aku juga baru
kali ini ngrasain enaknya diloco,
mau nggak Mamiih ngloco lagi
lain
kali” “Mau dong. Kamu mau
nggak ngrasain sesuatu yang
belum pernah kamu
rasakan selama ngewe” ” Apa
itu Miih?” “Ayo lah, masukin
kontolmu ke
memekku, kamu pasti ketagihan
nanti. ”
Dan permainan pun belum juga
usai. Dia telentang
mengangkangkan
kakinya. Kulihat lubang
memeknya yang basah kuyup,
dilap dengan celana
dalamku, dan kini agak kering
lembab. Dituntunnya kontolku
memasuki gua
gelap nan lembab.
Bllleeeeeesss, nggak ada
kesulitan karena sudah
berlendir, dan rudalku juga
sudah mulai ngaceng lagi
setelah diloco
bermenit-menit. Aku memang
merasakan sesuatu yang lain.
Memeknya terasa
bergerigi, seperti ada jonjot-
jonjot di dinding-dindingnya.
Memek
istriku nggak seperti ini rasanya.
Aku bener-bener nggak tahan.
Daripada nyembur sebelum
waktunya, lebih baik kutahan
saja, jadi
kubiarkan kontolku diam dijepit
memeknya yang masih tetap
kencang meski
sudah melahirkan enam kali.
“ Miiiih, akkuu nggakkk tahaann.
Memek Mamih
ennnakkk baangeett. Kayaa ada
pasirnyaaa ” Dia tersenyum
penuh arti
“Riiiisss, ittu belum seberapa.
Kamu diaaamm saajaa, biiar
kugoyang
yyaahhh”. Benar saja, kontolku
yang ? tegang dikilir kiri kanan
ke atas
ke bawah. Benar2 profesional.
Terkadang kurasakan kontolku
seperti
ditolak, didorong keluar, tapi
belum sempat keluar gua,
kurasakan
kepalanya disedot, keras sekali.
Meskipun aku diam saja, tapi
kontolku
serasa disedot, ditiup, diplintir,
ngilu-ngilu enaaaakkk sekali.
Aku
tak tahan, kugenjot juga
akhirnya, pelan-pelan kutarik,
kubenamkan lagi
maju mundur. Dan sensasi yang
kurasakan semakin tak
terlukiskan
manakala kutarik keluar, tapi
dari dalam memeknya kontolku
disedotnya
habis-habisan. Entah gimana
caranya dia punya memek bisa
seperti
mengulum-ngulum batang dan
kepala kontolku. Inikah yang
disebut empot
ayam?
Makin lama kupompa, rupanya
diapun sedang menikmati
pompaanku, buktinya
kulihat wajahnya merah
meranum dan matanya
meredup-redup. Lalu
tiba-tiba dia goyangkan
pantatnya keras-keras kiri-
kanan-kiri-kanan,
diangkat tinggi-tinggi sambil
melenguh “Riiiisssss, tekeeeen
yaaaaaang
kerrrraaaasssss?.. aaakkuuu
mmmaaaauuuu
keeelluuuaaaar?.. ayyyoooo
kkaaaamu jugaaaa
barreeeennng biiiiaarrr
taaaahhhuuu apppaaa
yaaanggg
mmmmaaaaammmiiih
bilaaaanng taaaadddddiiiiii”.
Kutekankan keras-keras
rudalku, daleeeeem sekali,
sambil kupegang pantatnya,
dua-duanya
kuratik mendekat ke pangkal
kontolku. Serasa kontolku
amblas masuk
memeknya sampai sa peler-
pelernya, daannnn
“ Miiiiiihhhhhh akkkkku